Renaldy Potabuga, seorang tokoh pemuda dari Tobayagan, juga menyampaikan keprihatinannya mengenai situasi tersebut.
Meskipun Ia mengapresiasi upaya Dinas Kehutanan Sulut dan tim gabungan dari pemerintah daerah, TNI, Polda Sulut, Dinas Lingkungan Hidup, KPH Unit 1 dan 2, serta Gakkum KLHK Sulawesi Wilayah 3 Manado, yang baru-baru ini melakukan himbauan dan patroli di lokasi-lokasi yang sering terjadi penambangan dan penebangan ilegal selama 3 hari, Namun, pelaku ilegal ini masih belum juga jera.
Aneh menurut dia pada waktu operasi tidak ada satupun orang atau alat berat yang terjaring.
“Mungkinkah ada oknum yang sengaja membocorkan kegiatan razia di lokasi tersebut?,”tanya dia dengan bingung.
Potabuga mendesak Pemerintah Daerah Bolsel dan Kepolisian untuk serius menangani masalah ini dan menangkap serta mengambil tindakan terhadap pelaku PETI di Tobayagan yang telah menyebabkan kerugian yang sangat besar.
“Ini bukan lagi isu biasa, Pemerintah Daerah Bolsel, instansi terkait, dan aparat penegak hukum jangan tinggal diam dan menunggu terjadinya bencana lagi,” tegas Potabuga, perwakilan pemuda Karang Taruna.(Bas)