Lalu, ia juga menilai ini sebagai langkah Naziarto untuk melobi partai politik pengusung pencalonan. Hal itu dikatakannya wajar saja dilakukan sebagai fase interaksi oleh para politisi.
Kemudian kandidat yang kedua, menurut Ariandi adalah Hidayat Arsani. “Nama ini tentu sudah tak asing lagi kita dengar. Yang kita tahu beliau pernah mencalonkan diri pada kontestasi sebelumnya di tahun 2017. Beliau juga sempat menjabat sebagai wakil gubernur periode 2014-2017 menggantikan Rustam Effendi yang kala itu naik menjadi gubernur,” sebutnya.
“Peluang untuk calon gubernur yang baru dan meramaikan kontestasi itu cukup besar jika berbicara angka dan data,” imbuhnya.
Ariandi menjelaskan, pada saat Pilkada 2017 pasangan Erzaldi Rosman-Abdul Fatah memenangkan kontestasi dengan total suara 39%, ini artinya ada 61% yang belum menentukan pilihannya kepada Erzaldi.
“Ini menjadi peluang dan probabilitas yang cukup besar bagi calon lainnya. Dengan adanya banyak pilihan, ini bisa menguntungkan publik,” terangnya.
“Erzaldi Rosman termasuk masih cukup kuat mengingat beliau petahana, beliau memiliki ruang atau portofolio sebagai sosok pemimpin sehingga masyarakat mudah mengingat,” lanjutnya.
Menurutnya, ada nama-nama lain yang juga perlu dipertimbangkan sebagai kandidat calon gubernur Babel. Seperti Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan juga mantan Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau yang akrab disapa bang Molen.