JK.COM — Saat ini telah menginjak sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Umat muslim di seluruh dunia, mengetahui bahwa di fase terakhir bulan suci ini ada malam Lailatul Qadar atau sering disebut sebagai malam seribu bulan yang memiliki keutamaan yang sangat besar.
Lailatul Qadar, secara harfiah berarti “malam kekuatan” atau “malam ketetapan”. Malam ini terjadi pada bulan Ramadan, di antara tanggal 21 hingga 29, namun kapan pastinya hanya Allah lah yang Maha Mengetahui.
Lailatul Qadar diyakini sebagai malam di mana Allah menetapkan turunnya Al-Quran, menurunkan berbagai keberkahan, ampunan, dan rahmat-Nya.
Di malam Lailatul Qadar, para malaikat juga turun ke bumi membawa pesan-pesan illahi Rabbi. Keistimewaan malam ini membuat umat Islam berlomba-lomba dalam ibadah dan memohon ampunan serta keberkahan kepada Allah.
Lantas, apa do’a yang dianjurkan banyak dibaca pada malam Lailatul Qadar?
Ada do’a yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti ku ucapkan?” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850.
Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan hadits ini shahih. Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”.