JK.com, PANGKALPINANG – Aching warga jalan Koba, akhirnya angkat bicara atas pemberitaan yang menyudutkannya terkait tuduhan penganiayaan terhadap Sufrendi warga Gandaria 1.
Dengan menggelar konferensi pers, kepada awak media ia membeberkan kronologi kejadian hingga ia sampai dilaporkan ke pihak Kepolisian dengan tuduhan penganiayaan.
“Saya tidak sengaja ketemu dengan Sufrendi di toko jual pakan burung, saya bermaksud untuk beli kroto, waktu ketemu dengan dia (red-Sufrendi) saya sempat tanya ke dia, apa maksud nya sering menjelek-jelekkan saya kepada orang lain,” kata Aching saat ditemui di Temu Kopi jalan Stania, (24/04/22) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dirinya sering dibilang oleh Sufrendi besak lagak (red-banyak gaya), miskin dan tidak punya apa apa, malah dituduh melakukan penganiayaan terhadap Sufrendi, dan hal itu langsung dibantah oleh nya.
“Begitu lihat dia saya langsung tanya baik baik, benar nggak nya kalau Frendi ini bilang saya yang tidak tidak, karena yang sampai ke telinga saya ini bukan satu dua orang, tapi banyak yang menyampaikan demikian, ” jelas Aching
“Maksud nya apa, apa saya punya hutang dengan dia, punya hutang dengan orang tuanya, punya masalah dengan keluarganya, terus dia jawab tidak ada, ” lanjutnya.