“Kita kaget pak, tiba-tiba datang ratusan orang mengepung kita, ada apa ini? Kata mereka ingin memasang plank. Tapi mendatangkan orang ratusan plus alat berat. Gak taunya mereka malah bikin camp. Tak hanya itu mereka mencabuti tiang pagar panel milik kami, kemudian mendobrak pintu pagar, serta menginjak-injak sawit yang sudah hampir setahun kita tanam. Ini yang kita anggap sudah merupakan perlawanan terhadap hukum. Oleh karenanya tadi sekitar jam 3 kita laporkan ke mapolda Babel,” terang Fernandes. (Bangka Independent/Bor)