Mereka memanfaatkan lahan bekas tambang yang ada di Desa Belo Laut untuk dikembangkan menjadi lahan produktif. Hal ini berkat dukungan PT Timah mereka bisa melaksanakan kegiatan agroforestri di lahan bekas tambang. Mereka dibina untuk membuat kompos dan melakukan irigasi dengan sistem hemat air.
“Kegiatan agroforestri dengan menanam tanaman keras dan tanaman produktif, diantaranya tanaman buah, sayur, dan sebagainya di lahan bekas tambang. Kami juga sudah memanfaatkan limbah organik yang timbul akibat kegiatan kami, kami memanfaatkan limbah tersebut menjadi kompos. Selain itu, kami juga menerapkan irigasi hemat air dengan sistem tetes,” katanya.
Sedangkan, Zulyanti local hero PT Timah dari Batu Besi Kabupaten Belitung Timur menceritakan mereka melakukan budidaya pengelolaan tanaman lokal nanas badau. Mereka mengolah nanas badau menjadi berbagai makanan olahan seperti dodol dan produknya sudah dikenal masyarakat.
Namun, saat Covid-19 melanda berpengaruh pada usaha mereka dan terpaksa harus menghentikan usahanya. Padahal kala itu, mereka juga harus memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Covid mereda, kami memulai membuka usaha kembali. Beruntung PT Timah Tbk melirik usaha saya dengan membina dengan bantuan modal. Berkat bantuan modal PT Timah, usaha Dodol Nanas Badau semakin dikenal dan omzet terus bertambah,sampai sekarang. Berkat usaha Dodol Nanas merubah kehidupan, baik anak, saya dan suami berhasil menuntaskan pendidikan sampai S1,” tutupnya.
Cek berita update lainnya di Google News. Pastikan kamu sudah punya aplikasinya ya.