Menurutnya, program Sekolah Enterpreneur Difabel sejalan dengan visi misi sekolah untuk mendukung kemandirian para pelajar. Para siswa diberikan pelatihan membatik dan juga membuat usaha jus buah.
Tidak hanya membina para pelajarnya, namun PT Timah Tbk juga memberikan dukungan peralatan, perlengkapan, pelatihan dan menyediakan tempat penjualan untuk memasarkan produk program Bela Nusantara.
“Program ini dilaksanakan secara terintegrasi, tidak hanya di SLB Negeri Mentok, tapi juga terintegrasi dengan kelompok binaan lainnya yang tergabung dalam program Bela Nusantara seperti kelompok Pemuda harapan yang mensuplai kebutuhan buah dan kami memberikan limbah buah ke mereka untuk diolah menjadi kompos, termasuk suplai pempek udang dari kelompok pempek udang wanita tangguh,” katanya.
Arief melanjutkan, PT Timah Tbk telah membina mereka dari hulu ke hilir, bahkan membantu menambah varian motif batik yang mereka produksi, serta membantu promosi produk mereka. Hal ini membuat para pelajar semakin semangat untuk memproduksi batik. Selain itu, motif batik diciptakan sudah diakui melalui HAKI oleh Kemenkumham.
“Dulu motif batik kami terbatas dan penjualannya juga masih sedikit. Tapi setelah PT Timah Tbk membina kami untuk memperbanyak motif, dan memperluas jangkauan penjualan batik kami. Siswa juga menjadi lebih bersemangat dengan hadirnya PT Timah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Pemuda Harapan binaan PT Timah Tbk, Ananda Rahmat mengatakan, Program Bela Nusantara bersama PT Timah yang dilakukan yakni Agroforestri.