Di mana, kata Lusje, proses Islamisasi di pulau Bangka berawal saat hadirnya pendatang dari Arab. Kemudian, lanjut Lusje, beberapa abad kemudian atau pada pertengahan 17 Masehi, masuklah Kesultanan Johor ke pulau Bangka.
Lalu, tambah Lusje, disusul dengan kesultanan Pagaruyun Minangkabau ke Kota Waringin dan dilanjutkan berturut-turut kesultanan Banten Islam, serta adanya pengaruh dari kesultanan Palembang Darussalam.
“Selanjutnya, terjadi intensifikasi penyebaran Islam di pulau Bangka pada pertengahan abad 19, yang dilakukan oleh ulama besar salah satu diantaranya, bernama Abdurrahman Siddik. Pengaruh dakwah dari ulama tersebut, bisa kita rasakan sampai sekarang,” jelasnya.
Lebih lanjut Lusje mengatakan, para ulama memperkenalkan Islam dengan keteladanan menampilkan Islam itu damai, Islam itu teduh, Islam itu cinta keadilan, Islam itu menjauhi kekerasan, serta Islam selalu menganjurkan persatuan dan menjauhi permusuhan.
Berkat jasa para ulama, kata Lusje, masyarakat saat ini menjadi terdidik dengan agama Islam. Menurutnya, Dakwah yang dilakukan para pendahulu, merupakan wujud Islam yang rahmatan lil alamin.