“Musim berikutnya saya balik lagi ke Feyenoord selama 1 musim. Musim berikutnya saya dipinjamkan lagi ke FC Twente. Kemudian, saya pindah ke klub Portugal, Famalicao, dan bermain 1 musim di sana. Setelah itu saya pindah ke NEC sampai sekarang,” jelasnya.
Verdonk mengaku sudah lama mempertimbangkan tawaran untuk menjadi pemain Timnas Indonesia. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menjadi WNI.
“Itu hal yang sudah lama saya pikirkan. Dan kalau jujur kita sedang proses sekarang. Jadi sekarang nunggu bagaimana prosesnya,” katanya.
“Dan kalau semua proses sudah selesai, kita akan lihat kapan saya bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Tapi, sekarang kita lagi urus,” bebernya.
Keyakinan Verdonk menjadi WNI dan bermain untuk Tim Garuda tak lepas dari kekagumannya melihat performa pasukan STY dalam beberapa waktu terakhir.
“Saya pikir Indonesia juga menjadi lebih kuat sekarang. Dan di sana juga dukungannya luar biasa dari para fans. Timnya juga bagus, menang dua kali lawan Vietnam. Kalau gak salah, Juni lawan Irak. Saya pikir mereka bisa memenangkannya,” ujarnya.
“Kalau sekarang saya tinggal menunggu prosesnya saja. Saya terbuka. Saya pikir Indonesia juga. Jadi, ini akan baik-baik saja. Siapa tahu saya bisa bermain pada laga melawan Irak nanti,” imbuhnya.