Selain karena malas, lanjut Pangi, tak terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) juga dapat menjadi alasan lain yang memungkinkan para pemilih pemula menjadi golongan putih (golput) secara administratif.
Padahal mereka ini, sambung Pangi, bersama pemilih muda dapat menjadi penentu pada Pemilu 2024, karena berjumlah sekitar 115 juta orang atau 56,45 persen dari total jumlah pemilih pada Pemilu 2024.
Menurutnya, selain karena alasan administratif, ada juga kemungkinan para pemilih pemula masih beranggapan siapapun pemimpin terpilih, tak akan mengubah nasib mereka, khususnya untuk urusan pekerjaan.
Meski begitu, dia berpendapat kampanye dan debat Capres-Cawapres yang digelar beberapa waktu lalu mampu meyakinkan para pemilih termasuk pemula untuk menentukan pilihan mereka, atau setidaknya menjadi bahan referensi mereka.
“Harusnya setelah menonton debat, penyampaian visi dan misi, setelah kampanye, setelah minggu tenang, setelah penyampaian program, ceruk gen Z atau milenial ini sudah punya preferensi pilihan yang cukup memadai dan membuat mereka semakin mantap memilih,” katanya.
Tingkatkan Partisipasi
KPU sepanjang tahapan pemilu berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya pemilih pemula antara lain melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan seperti “KPU Goes to Campus, School dan Pesantren”.