Ismawan rela meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke Jogjakarta setelah mengetahui bakat sang anak begitu berkembang pesat. Ismawan dan Reni semakin fokus membimbing dan mengasah bakat sang anak di dunia musik untuk menjadi penyanyi hebat dengan kekurangannya sebagai penyandang tuna netra.
Dari orang tua Putri Ariani kita belajar bagaimana merubah pandangan bahwa seorang anak yang memiliki kekurangan dalam penglihatan, dapat menjadi seorang yang bersinar dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.
Dari sosok Putri, begitu banyak pelajaran yang dapat saya ambil. Putri berhasil membuktikan, bahwa pandangan skeptis dari lingkungan yang mungkin selama ini Putri terima, atas keterbatasan yang ia miliki, namun ternyata ia mampu untuk berprestasi di kancah Nasional dan Internasional.
Dari Putri Ariani kita belajar bagaimana membuat dunia terpesona, kita belajar tentang rasa percaya diri yang luar biasa, belajar tentang keberanian menjawab tantangan dalam segala keterbatasan, belajar meraih dan mewujudkan mimpi, belajar untuk tidak berputus asa, belajar untuk tidak pernah takut untuk bermimpi, kita belajar untuk mengejar cita-cita setinggi langit dan belajar… Aahh… masih banyak jika kita ingin men-sarikan pelajaran dari seorang Putri Ariani sebagai inspirasi bahwa tidak pernah ada yang mustahil untuk dicapai. Bahwa sebuah keniscayaan untuk mewujudkan impian dalam hidup.
Putri mengawali kariernya dengan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesia’s Got Talent pada tahun 2014 dan berhasil keluar sebagai pemenang. Nama Putri Ariani semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah ia berhasil memenangkan penghargaan pada tahun 2016. Putri berhasil meraih penghargaan Anugerah Baiduri sebagai penyanyi cilik berprestasi di tingkat Nasional. Selain memiliki suara yang begitu indah, Putri juga sangat piawai dalam memainkan piano.
Adinda Putri Ariani, usiamu begitu belia, namun kilau mu begitu terang. Terus lah pertahankan jati diri, terus lah mengejar mimpi mu yang tinggi, tetap lah sederhana, tetap lah rendah hati, kami tetap menanti dan memperhatikan mu, mendukung mu, banggakan keluarga mu, kedua orang tua mu, banggakan Indonesia.
“Maybe you never see the world, but you make the world to see” (**)
Tulisan ini dirangkum dari:
Para Wartawan dan Wartawati Ruud’s Network Cyber Group