Bahwa fisiknya yang tak dapat melihat menjadi sebuah beban mental yang dapat mengubur segala impiannya sejak awal. Namun Putri Ariani membuktikan bahwa diri nya cukup layak untuk berdiri melampaui kita, saya dan kita semua.
Bahwa kita harus belajar dari Putri Ariani, cara memahami bahwa Allah sangat adil dengan seluruh mahluknya. Bahwa Allah selalu memberikan kelebihan di setiap kesusahan dan kekurangan setiap mahluknya.
Bukti bahwa kekurangan pengelihatan yang dimiliki oleh Putri Ariani tak pernah menutupi pengelihatannya untuk menemukan kelebihan dalam dirinya.
Dari Putri Ariani kita membuktikan ungkapan, bahwa usaha tak pernah menghianati hasil. Dalam keterbatasannya, Putri Ariani tetap semangat dalam mengejar mimpinya. Remaja putri asal Riau itu, tak malu dengan segala keterbatasan yang dimilikinya untuk tetap meraih mimpinya.
Putri Ariani tak pernah merasa rendah. Yakin akan Pencipta itu maha adil bahwa kekurangan yang dimiliknya, ada kelebihan yang diselipkan-Nya, Kelebihan yang tak dimiliki oleh banyak manusia di dunia.
Dari Putri Ariani, kita belajar bahwa untuk menjadi seorang super star yang menguncang dunia, tidak harus meninggalkan jati diri. Putri dengan segala kesederhanaannya dalam penampilan, tetap mampu menunjukkan kilau di depan jutaan orang di dunia.
Bahwa untuk menjadi seorang bintang panggung, bahkan di negara seperti Amerika, tak harus membuka auratnya. Putri tetap sebagaimana seorang remaja dengan penampilan sederhana seperti kebanyakan orang di Indonesia.
Dari Ismawan Kurnianto dan Reni Alfianty kita belajar bahwa anak adalah anugerah tuhan yang dimiliki orang tua. Terlepas dari Putri Ariani seorang difabel dari lahir, namun Ismawan dan Reni memberikan pelajaran tentang sebuah ketulusan kasih sayang dan kesabaran tak terhingga, tentang sebuah upaya tanpa kenal lelah, tantang pengorbanan tak terhingga dari orang tua dalam membesarkan seorang putri dengan kekurangannya, hingga mampu menemukan potensinya.