Perubahan kepemimpinan pada masa Orde Baru terjadi ketika Soeharto terpilih kembali sebagai presiden pada pemilihan umum tahun 1978, 1983, 1988, dan 1993.
Pada tahun 1998, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatan presiden setelah memerintah selama 32 tahun.
Selama periode ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memiliki peran penting dalam proses pemilihan presiden dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Periode Pemilu 1971-1997 ini merupakan masa yang penuh dengan kontroversi dan pengawasan ketat dari pemerintah terhadap proses politik di Indonesia.
Pemilu 1999-2009 (Masa Reformasi)
Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama setelah era Orde Baru tumbang.
Pemilu ini menjadi awal dari masa reformasi, dimana terjadi perubahan besar dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia.
Presiden pertama yang terpilih pada pemilu tahun 1999 adalah Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Kemudian usai Gus Dur dilengserkan, jabatan presiden digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.
Pemilu 2004 kembali menghasilkan Megawati sebagai presiden.
Namun kali ini dengan sistem pemilihan presiden dan wakil presiden secara terpisah.
Periode Masa Reformasi ini menyaksikan perubahan penting dalam politik Indonesia, termasuk dalam hal pemilu dan pemilihan kepala negara.
Pemilu 2004 (Masa Pilpres Pertama Kali)
Pemilu tahun 2004 di Indonesia merupakan masa pilpres pertama kali setelah reformasi.
Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Dengan sistem pemilu yang digunakan adalah sistem proporsional terbuka.
Di mana pemilih dapat memilih partai politik dan calon anggota parlemen secara langsung.
Pemilu tahun 2004 ini juga menjadi momen penting karena partisipasi masyarakat yang tinggi, mencapai lebih dari 70 persen.
Pada saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memenangkan Pilpres, menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Hasil pemilu ini juga menjadi awal dari perubahan politik di Indonesia. Pemilu tahun 2004 juga menandai transisi menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka dan kompetitif.