“Jangan sampai kita hanya sibuk dengan ceremoni saja. Bukan tidak perlu, namun tanggung jawab kita, khususnya para pemimpin rakyat harus ingat, apa legacy kita nanti untuk Pangkalpinang ini. Karena ceremoni itu akan hilang hanya dalam waktu sepekan. Reorientasi ini yang menurut saya penting dilakukan,” tambah Bangun Jaya.
Lebih lanjut Bangun Jaya menyampaikan, beberapa hal seharusnya direfleksikan oleh para pemangku jabatan di lingkungan eksekutif. Bangun Jaya menyebut bahwa jumlah angka kemiskinan di Kota Pangkalpinang sebagai salah satu variabel penting sebagai bahan refleksi. Selain itu sinkronisasi antara visi misi kota Pangkalpinang sebagai kota jasa, perdagangan dan perindustrian, apakah masih on the track.
“Saya mencontohkan, berdasarkan data BPS tahun 2019-2021 itu mengalami peningkatan. Dari tahun 2019 itu di angka 9,00 menjadi 10,10 ribu jiwa di tahun 2021, nah tahun ini belum tahu berapa? Apakah bertambah atau berkurang. Bukan kah salah satu cita-cita kita adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kalau datanya bertambah maka harus kita refleksi. Ini salah satu contoh yang menurutnya penting,” jelasnya.