Babak Baru Trade War: Amerika Serikat Naikkan 100 Persen Tarif Impor Kendaraan Listrik Asal China

Watermark Jk 20240515 170813 0000

JK.COM, AMERIKA SERIKAT — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden umumkan tarif impor baru untuk kendaraan listrik, semikonduktor, baterai, sel surya, baja, hingga aluminium dari China, Selasa (14/5/2024) waktu setempat.

Disebutkannya, khusus untuk tarif impor kendaraan listrik naik sebanyak 100 persen atau empat kali lipat dari tarif saat ini sebesar 25 persen.

Bacaan Lainnya

Adapun tarif impor sel surya naik dua kali lipat jadi 50 persen, kemudian produk baja dan aluminium tertentu meningkat tiga kali lipat jadi 25 persen. Amerika Serikat (AS) juga menggandakan tarif impor semikonduktor China dari 25 persen jadi 50 persen. Selain itu, tarif impor pasokan medis, baterai, hingga mineral penting juga ikut terdampak.

“Langkah bersamaan ini akan menaikkan tarif impor dari China senilai USD 18 miliar,” sebut Gedung Putih, menyusul keputusan pemerintah melanjutkan kebijakan penerapan tarif era Donald Trump terhadap China berdasarkan Pasal 301.

Sementara itu, seorang pejabat senior di pemerintahan AS pada Senin (13/5/2024), seperti dilansir dari CBS News menyebut mobil listrik murah asal China berdampak negatif terhadap bisnis atau pekerja di AS, dan tidak menambah penyebab munculnya kendaraan listrik di negaranya.

Penerapan tarif impor baru disebutkan sebagai upaya pemerintahan Biden untuk mencegah China meremehkan perusahaan-perusahaan AS dan mengancam lapangan kerja manufaktur AS.

Tanpa merinci perubahan kebijakan tersebut, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menyatakan, tarif tersebut dimaksudkan untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh praktik bisnis China.

“Bukan rahasia lagi, presiden dan seluruh pemerintahannya, prihatin dengan praktik tidak adil yang dilakukan oleh China yang merugikan pekerja dan bisnis AS, masalah kelebihan kapasitas, cara China menerapkan serangkaian kebijakan non-pasar, mendistorsi praktik-praktik di sektor-sektor strategis,” papar Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (13/5/2024) lalu.

Pos terkait

banner 300x250