“Saat ini sudah ada beberapa desa, yang selesai menangani permasalahan buangan sampah di tingkat Desa. Untuk TPST di Kemiri Sewu, Kecamatan Randudongkal dalam beberapa hari lagi, akses jalan menuju tempat pengolahan sampahnya sudah bisa dipergukan dan mampu menampung, sekaligus mengolah sampah sebanyak 20.000 ton setiap hari,” imbuhnya.
Terkait penutupan TPA Pesalakan, Heriyanto menjelaskan, bahwa hal tersebut sudah sesuai kesepakatan yang pernah dibuat antara Pemkab Pemalang dan warga sekitar TPA tersebut. Dalam kesepakatan tersebut, kata Heriyanto, TPA Pesalakan harus berhenti beraktifitas per tanggal 30 Juni 2024 lalu. Di mana, truk pengangkut sampah sudah dilarang membuang di TPA tersebut, kecuali Dua kecamatan yakni Pemalang dan Taman.
“Sesuai kesepakatan, untuk kecamatan Pemalang dan Taman, masih boleh membuang sampah di TPA Pesalakan. Akan tetapi, kita menghormati tuntutan warga sekitar, maka kami putuskan mulai 30 Juni kemarin, sudah tidak ada truk armada sampah yang membuang sampah di TPA Pesalakan,” jelas Heriyanto.
