“Misalnya fasilitas kesehatan. Jumlah nakes kita masih terbatas, bahkan banyak fasilitas sekolah yang belum memadai,” pungkasnya.
“Kita sama-sama tahulah, tahun ini APBD kita mengalami defisit besar-besaran sampai ratusan juta rupiah. Sebagai wakil rakyat, seharusnya memikirkan bagaimana cara memperjuangkan hak-hak khalayak ramai, bukan sibuk memikirkan DL,” tambahnya.
Terpisah, Mul (45), warga Toboali Bangka Selatan, juga ikut merespons kabar naiknya anggaran perjalanan dinas wakil rakyat itu.
Menurutnya, masih banyak infrastruktur seperti jalan yang harus diperhatikan dan diperjuangkan.
“Masih banyak hak-hak rakyat yang patut diperjuangkan, apalagi saat ini ekonomi lagi sulit. Jangan hanya waktu kampanye saja bicara tegas dan lugas, tapi hak-hak rakyat masih terabaikan,” tutupnya.
Seperti diketahui, anggaran perjalanan dinas luar anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan mengalami kenaikan secara signifikan di tahun 2024 hingga mencapai puluhan miliar rupiah.
Kenaikan anggaran tersebut terjadi setelah berubahnya sistem pembiayaan dengan mekanisme at cost beralih menjadi mekanisme lumpsum.