JK.Com,Bolsel – Sempat diwarnai aksi pembakaran ban, karena merasa kecewa atas ketidak hadiran Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru, mereka melanjutkan aksi di Kantor DPR yang sebelumnya sudah disambut Sekda Bolsel bersama jajaran SKPD lainya di depan Kantor Bupati Bolsel pada Senin, 31 Juli 2023.
Meski sempat diwarnai ketegangan antara anggota DPR dan pengunjuk rasa, namun akhirnya dapat diredakan.
Salah satu perwakilan aksi Rinaldi Potabuga menyampaikan keresahan masyarakat Tobayagan terkait dampak langsung akibat adanya PETI di Hulu Tobayagan.
“Kami masyarakat Tobayagan hari ini telah merasakan dampak langsung akibat adanya PETI di Hulu Tobayagan,” kata Rinaldi.
Pantauan media ini, tuntutan lain juga disampaikan oleh salah satu perwakilan demonstrasi Rizki Dandy Mantali.
Ia menyampaikan sejumlah poin tuntutan yang dibawakan oleh massa aksi.
1. Mendesak DPRD Bolsel untuk membuat rekomendasi pembuatan tim terpadu sebagai langkah kongkret rehabilitasi kerusakan lingkungan di desa Tobayagan Bersatu.
2. Mendesak DPRD Bolsel untuk menegakkan supremasi hukum serta menindak tegas mafia tambang beserta dedengkotnya sesuai dengan fungsi dan kewenangan DPRD.
Bukan tanpa dasar kata peserta aksi lain waktu diwawancarai Jurnalkathuliatiwa.com usai aksi.
