Nyong mengungkapkan bahwa meskipun ada aktivitas pengambilan kayu di sebelah sungai besar yang masuk Administrasi Desa Adow, dia tidak bisa mengambil dokumentasi karena situasinya tidak kondusif. Dia menjelaskan bahwa ada banyak orang yang bekerja di tempat tersebut.
Setelah berhasil mendokumentasikan kegiatan penebangan ilegal, Nyong melaporkan temuannya kepada salah satu petugas KKPH Unit 2 Wilayah Bolsel-Boltim Rahmat Korompot
Meskipun bukan seorang petugas, Nyong merasa prihatin dan memiliki tanggung jawab terhadap kondisi hutan di Bolsel dan bertekad untuk berpartisipasi dalam upaya pemberantasan penebangan liar dengan memberikan informasi kepada instansi terkait.
Dalam pesan Whatsapp (WA) pribadi miliknya kepada media ini, Nyong menyatakan bahwa dia akan mengkonfirmasikan temuan baru mengenai aktivitas perambahan atau penebangan liar di kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas, maupun hutan lindung di wilayah KPHP II.
Meskipun para pelaku tidak sempat terdokumentasikan dalam foto-foto yang diunggah oleh Nyong, dia menduga penebangan liar ini dilakukan oleh penduduk desa sekitar.
“Mereka menggunakan sapi untuk menarik kayu balok atau kayu log dari tempat penebangan. Setelah kayu-kayu tersebut diletakkan di penampungan kayu di pinggir jalan, para pelaku mengangkutnya menggunakan truk atau mobil pickup pada malam hari,”ujarnya.
