Survei yang dilakukan seusai debat ketiga pilpres ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 % dan tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menggunakan simulasi surat suara dalam survei ini. Hasilnya, Prabowo-Gibran berada pada posisi pertama dengan suara 48,55%. Sementara itu, Anies-Cak Imin meraih 24,17%, dan Ganjar-Mahfud 21,60%.
“Karena KPU sudah menetapkan kertas suara yang mau dipakai dalam pilpres, kita pakai simulasi surat suara, ada fotonya dan hasilnya konsisten dengan sebelumnya,” kata Burhanuddin dalam rilis virtual, Sabtu (20/1/2024).
“Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama kisaran 48,55% disusul Mas Anies 24,17% tapi selisihnya tidak sigifikan secara statistik dengan Ganjar-Mahfud, tapi secara absolut Mas Anies-Muhaimin ada di peringkat kedua,” ujarnya.
Berikut hasil elektabilitas capres-cawapres Indikator Politik:
- Prabowo-Gibran 48,55%
- Anies-Cak Imin 24,17%
- Ganjar-Mahfud 21,60%
- Tidak tahu 5,68%
Survei LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei elektabilitas paslon yang dilakukan pada 10-11 Januari 2024. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Sampel sebanyak 1.206 responden dipilih secara acak melalui metode double sampling yakni pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Sebanyak 210.001 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai secara tatap muka langsung.