Ia mengatakan, bahwa Indonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
“Intinya kalau kita lihat, ini sesuatu yang baru bagi kita di Indonesia. Jadi kalau masalahnya bukan teknologi saja, tapi masalah sosial,” ujar Prahoro di Jakarta, seperti dilansir dari merdeka.com, Rabu (24/1/2024).
Sementara dari sisi internal, kata Prahoro, Kementerian ESDM yang berwenang pada teknis kebijakan, berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk penyiapan teknologi.